Aku ingat waktu malam minggu
Ku oleskan krim di rambut
Ku semprotkan parfum dibaju
Ku oleskan deodoran di ketiakku
Dengan kemeja lengkap dasi
Dengan celana distrika rapi
Dengan sepatu kulit mengkilat
Aku pergi buat apel padamu
Tiga kali ku ketuk pintu
Dan setengah berteriak
Aku ucapkan.. "Assalammuallaikum"
Tapi yang muncul bukan kau
Malah bapakmu yang tolol
Yang dengan sinis menjawab.. "Walaikumsallam"
Setelah masuk aku duduk
Lantas bapakmu ngomong
Bahwa kau tidak ada dirumah
Lagi nonton pertunjukan lenong
Setelah mendengar demikian
Aku segera pamit pulang
Sebab kupikir percuma saja
Tapi bapakmu menahanku menyuruh menunggu
Jarum panjang di jam dinding
Menunjuk angka sebelas
Yang pendek hampir menunjuk sembilan
Lantas bapakmu mengajaku pindah keruangan tengah
Tempat keluargamu kumpul nonton TV
Dengan baju yang rapi
Dengan tubuh yang wangi
Maksud hati hendak apel padamu monyong!
Tapi yang aku dapati malah bapakmu yang konyol
Yang lantas ngajak aku nonton TV
Nonton Dunia dalam berita
kabar tentang yang lahir kembar sembilan
Juling semua
Dari rumah sudah rapi dandan
Boro boro bisa jumpa kamu
Aku atau kamu yang goblok
Malam minggu kok gak pernah berkesan
Dulu kamu pernah janji
Akan setia menanti
Biarpun aku apel ngaret
Kamu akan selalu sambut dengan senyum
Tapi buktinya sekarang
Boro boro mau nunggu
Dasar kamu perawan tukang ngibul
Sudah tau malam minggu
Malah pergi nonton lenong
Oh terlalu... Goblok, Tolol, Bego, Dungu, Genit, Tengil, Monyong...
Monyong kamu...
[*courtesy of http://a-lh.blogspot.com]
Ku oleskan krim di rambut
Ku semprotkan parfum dibaju
Ku oleskan deodoran di ketiakku
Dengan kemeja lengkap dasi
Dengan celana distrika rapi
Dengan sepatu kulit mengkilat
Aku pergi buat apel padamu
Tiga kali ku ketuk pintu
Dan setengah berteriak
Aku ucapkan.. "Assalammuallaikum"
Tapi yang muncul bukan kau
Malah bapakmu yang tolol
Yang dengan sinis menjawab.. "Walaikumsallam"
Setelah masuk aku duduk
Lantas bapakmu ngomong
Bahwa kau tidak ada dirumah
Lagi nonton pertunjukan lenong
Setelah mendengar demikian
Aku segera pamit pulang
Sebab kupikir percuma saja
Tapi bapakmu menahanku menyuruh menunggu
Jarum panjang di jam dinding
Menunjuk angka sebelas
Yang pendek hampir menunjuk sembilan
Lantas bapakmu mengajaku pindah keruangan tengah
Tempat keluargamu kumpul nonton TV
Dengan baju yang rapi
Dengan tubuh yang wangi
Maksud hati hendak apel padamu monyong!
Tapi yang aku dapati malah bapakmu yang konyol
Yang lantas ngajak aku nonton TV
Nonton Dunia dalam berita
kabar tentang yang lahir kembar sembilan
Juling semua
Dari rumah sudah rapi dandan
Boro boro bisa jumpa kamu
Aku atau kamu yang goblok
Malam minggu kok gak pernah berkesan
Dulu kamu pernah janji
Akan setia menanti
Biarpun aku apel ngaret
Kamu akan selalu sambut dengan senyum
Tapi buktinya sekarang
Boro boro mau nunggu
Dasar kamu perawan tukang ngibul
Sudah tau malam minggu
Malah pergi nonton lenong
Oh terlalu... Goblok, Tolol, Bego, Dungu, Genit, Tengil, Monyong...
Monyong kamu...